its my blog :)

Saya menemukan 'diri'saya ketika saya menulis.
Menulis adalah sebuah kekuatan :)

Jumat, 13 September 2013

PENTINGNYA BIDAN DI MASYARAKAT

Dewasa ini, disamping kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang sebagai dampak dari arus globalisasi dan modernisasi yang makin mendunia, kita juga tak bisa memalingkan perhatian dari pertumbuhan penduduk yang semakin tak terkendali.
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,49 % per tahun.
Indonesia bahkan menjadi negara ke empat dengan jumlah penduduk terbanyak didunia.
Bayangkan saja, jumlah penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai angka 250 juta jiwa. Angka yang lumayan fantastis bukan?
Kita tidak boleh hanya menyoroti permasalahan kelahiran yang makin meningkat saja, kita juga harus tetap memperhatikan jumlah kematiannya. Terutama kematian ibu dan anak pra maupun pasca kelahiran.


Sebagai negara berkembang yang masih terus berbenah menuju kemakmuran, permasalahan penduduk ini tentu saja menjadi PR bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya bagi pemerintah, tapi juga bagi kita seluruh warga negara Indonesia.

Kondisi Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, dengan kemajemukan masyarakatnya yang terdiri dari berbagai suku,kebudayaan dan juga agama tentu saja mempunyai pengaruh dalam pertumbuhan penduduk di Indonesia. Belum lagi status ekonomi dan sosial masyarakatnya juga tak kalah penting dalam mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk ini.

Salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam pertumbuhan penduduk ini adalah :
1. Kelahiran (Natalitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)

Dalam kaitannya pada urusan kebidanan, saya hanya akan membahas tentang kelahiran dan kematian saja.

1. Kelahiran (Natalitas)
Sampai sekarang, jumlah kelahiran masih menjadi salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi jumlah pertumbuhan penduduk.
Di Indonesia, angka kelahiran bayi per tahunnya mencapai angka 4,4 juta pertahun.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka kelahiran ini.
Salah satunya adalah keengganan masyarakat khususnya warga pedesaan untuk menggunakan alat kontrasepsi (KB).
Dalam masyarakat, ada begitu banyak paradigma (pandangan) tentang kelahiran.
Di masyarakat tradisional, terdapat paradigma klasik yang mengatakan bahwa 'banyak anak banyak rezeki'
ini menjadi salah satu faktor enggannya mereka menggunakan alat kontrasepsi (KB).
Selain itu, menggunakan alat kontrasepsi masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat karena mereka menganggap menggunakan alat tersebut sama saja dengan menolak rezeki dari Tuhan, yang hukumnya bisa menjadi haram.
Disinilah fungsi seorang bidan berperan.
Bidan mempunyai kewajiban untuk memberi tahu (menginformasikan), menjelaskan dan memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi.
Bidan juga berkewajiban meluruskan pandangan masyarakat tentang alat kontrasepsi ini.
Perlu ada pendekatan khusus kepada mereka, khususnya ibu-ibu dengan mengadakan penyuluhan atau bisa melalui obrolan santai bersama mereka.
Penjelasan yang dipaparkan dari hati ke hati lebih bisa membuat mereka memahami apa yang seorang bidan jelaskan dan lebih berpotensi untuk mereka praktekkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar