its my blog :)

Saya menemukan 'diri'saya ketika saya menulis.
Menulis adalah sebuah kekuatan :)

Jumat, 14 Maret 2014

Hijrrah Part II

Assalamu''alaykum saudari fillah :) Ketika kemarin saya sempat bercerita tentang awal-awal hijrah saya, kali ini saya ingin kembali bercerita. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, dan menjadi tabungan saya di akhirat sana, Aamiin. Ini adalah cerita hijrah kedua saya, setelah hijrah pertama saya masih terlalu banyak kekurangan disana-sini. Sedikit saya flashback, hijrah pertama saya dimulai ketika saya memutuskan untuk memulai berhijab dengan hijab yang masih minim dan seadanya. Ba'da saya mulai memasuki masa akhir saya dibangku SMA, saya begitu bersyukur Allah kembali menitipkan anugerah yang luar biasa kepada saya, bertemu dengan saudari-saudari seiman, seakidah dan begitu luar biasa. Lewat mereka Allah menitipkan hidayah untuk saya. Hari itu, kembali saya lupa tanggal berapa, entah kekuatan dari mana,saya memutuskan untuk berhijab sesuai dengan ketentuan-Nya. Tak ada rencana apapun sebelum itu, tak ada persiapan matang, termasuk persiapan mental. Hari itu, saya mengobrak abrik lemari pakaian saya. Mencari baju saya yang longgar dan tebal, mencari rok yang lebar dan tebal,dan saya sedih, saya tak menemukan khimar yang tebal. Saya hanya punya khimar yang panjangnya sedada dan agak sedikit tembus pandang. Semangat saya turun. Saya ingin menangis dan berencana menunda rencana hijrah saya sampai keperluan saya (baju,rok, dan khimar) sudah banyak yang sesuai ketentuan-Nya. Tapi satu hal menyentak saya, saya ingat bahwa usia saya tak ada yang tau. Tak ada yang bisa menjamin saya masih bisa bernapas esok hari, jangankan esok hari, untuk satu menit berikutnya pun tak ada orang yang tau. Akhirnya dua buah khimar saya lapis menjadi dua, saya menemukan beberapa kesulitan.Mulai dari susah dibentuk, hingga jarum yang tak tembus karena bahannya terlalu tebal.:'D Daaan, saya menemukan sosok lain di cermin. Begitu anggun, subhanallaah. Saya menemukan rasa dan sensasi yang berbeda ketika itu. Saya pakai kaos kaki dan lengkaplah sudah, saya merasa begitu nyaman. Segala puji bagi Allah yang telah membuat aturan seindah itu, segala punji bagi-Nya yang telah memberi saya kesempatan untuk mengecap manisnya hidayah-Nya, saya selalu berharap semoga hidayah itu tak pernah hilang dan semangat berhijrah itu tak akan pernah padam. Perjalanan saya seusai keputusan saya berhijab longgar terlaksana tidaklah mulus. Ada banyak tantangan yang menguji kesungguhan saya. Terlalu banyak cibiran dan kritik yang saya dapatkan. Banyak yang menyakitkan, bahkan nyaris membuat saya menyerah, tapi saya bersyukur Allah menguatkan hati saya. Semuanya perlahan dapat saya lewati. Saya terbiasa menemui orang yang menatap saya dengan tatapan aneh, saya terbiasa dibilang 'kayak ibu-ibu ya". Saya tersenyum saja. Dibilang kayak ibu-ibu ya Alhamdulillaah Toh nantinya saya juga bakal jadi seorang ibu, insyaa Allah. Ada begitu banyak perbedaan yang saya temui. Cowok-cowok yang biasanya jeralatan, menggoda dengan siulan, kini berubah. Mereka begitu segan, dan kadang malah mendo'akan "assalamu'alaykum bu ustadzah" dalam hati saya mengaamiinkan. Semoga nanti diberi kemampuan untuk turut berdakwah. Semuanya, baik ataupun buruk hal yang saya temukan dalam perjalanan hijrah saya, saya rasakan itu indah. Itu adalah bagian dari skenario yang telah Allah siapkan untuk saya, dan saya bersyukur dipercaya untuk memerankannya. Setelah berhijab yang sedikit longgar, saya mulai berbenah. Mulai dari hal yang paling kecil. Saya berusaha untuk berkata, bertingkah laku sesuai dengan syari'at-Nya. Saya senantiasa berdo'a semoga saya terus istiqamah seperti ini. Satu hal, ketika saya berniat untuk memperbaiki penampilan saya, Allaah selalu beri saya jalan, beri saya rezeki demi terus melangkah memperbaiki diri. Allah temukan saya pada saudari-saudari yang menjual berbagai busana muslimah syar'i, Allah beri saya rezeki dan saya begitu bersyukur karena-Nya. Hijab syar'i membawa perubahan besar dalam hidup saya, dan terus menuntut saya untuk tau dan mengenal Islam lebih dalam. Di akhir tulisan ini, saya menyelipkan do'a semoga saudari-saudari saya yang belum terbuka hatinya untuk berhijab dapat disegerakan oleh Allah dan yang telah berhijab semoga semakin baik dan semakin istiqamah. satu hal, jangan pernah takut untuk berubah demi kebaikan, karena Allah akan senantiasa menemani langkah baik kalian, Allaah bersama kalian dan akan membantu kalian. Jangan pernah menunda berhijrah, karena usia tak ada yang tau kapan akhirnya, malaikat maut tak tau kapan datangnya, maka itu marilah bersegera berhijrah. Sekian dari saya ya ukhti. Wassalamu'alaykum.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar