Hingga detik ini, Aku masih mencoba untuk membujuk hatiku.
Mencoba mengajaknya berdialog setelah semalaman Dia membuatku kalut.
Dari awal, Aku sudah menduga bahwa ceritanya tetap akan seperti ini.
Bahwa pada akhirnya Akulah yang harus mengalah dan pergi.
Dari awal Aku sudah menyadari posisiKu.
Hanya saja hatiku masih menginginkan kebersamaan ini.
Hatiku masih ingin menikmati kebahagiaan yang sebenarnya telah dia sadari akan melukai dirinya sendiri.
Hingga Aku berusaha menutup mata dan membungkam logikaku akan pertanyaan 'Áku ini siapa?'
Aku bukan tidak takut sakit, Aku hanya ingin memberi sedikit ruang pada hatiku untuk bahagia.
Aku hanya ingin memperjuangkan hatiKu, memperjuangkan perasaanku.
Dan ketika akhirnya Aku harus kembali sakit karenanya,
Aku kembali tak ingin menyalahkannya.
Aku tak ingin menjadikannya semata-mata tersangka dalam cerita ini.
Aku punya andil dalam kesakitanku.
Aku tak akan sakit jika awalnya Aku mengantisipasi kemungkinan terburuk ini.bukan?
Setelah kejadian semalam, Aku sudah tau Aku harus apa.
Aku sudah tau bagaimana posisiku.
Ternyata Aku harus menghentikan perjuanganku.
Aku harus membuka mata bahwa Aku memang hanya seorang figuran.
Aku bukanlah pemeran utamanya dan Aku harus menyudahi semua ini.
Aku menyerah!
Iya, Aku kalah.
Aku kalah dengan egonya.
Aku kalah dengan rasanya yg jauh lebih besar pada yg lain.
Sekarang tugasku untuk pergi.
untuk belajar menghandle hati.
Menghapus perlahan rasa yang ternyata telah mengakar.
Iya,Aku memang harus pergi.
Mau tidak mau, suka tidak suka Aku harus pergi.
Karena Aku bukan lagi pemeran dalam cerita ini.
tentang perasaanKu? Biarlah itu menjadi urusanku
Semoga Bahagia :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar